Definisi attending
Attending adalah
keterampilan atau teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian
kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang
kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya.
kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya.
Attending adalah mengarahkan diri atau mengorientasikan diri
pada klien. jadi memberi perhatian baik secara fisik maupun psikologis kepada
klien.
Keterampilan Attending
yaitu keterampilan tampil sebagai pribadi yang utuh dan memberikan perhatian
penuh kepada klien sebagai pribadi sebagaimana adanya, agar klien dapat
mengembangkan diri, mengekspresikan dan mengeksplorasi dirinya dengan bebas.
Perilaku attending
disebut juga perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen kontak mata,
bahasa tubuh, dan bahasa lisan.
Attending
adalah ketrampilan atau teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan
perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif
sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja yang
ada dalam pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya.
Attending
adalah mengarahkan diri atau mengorientasikan diri pada klien. jadi memberi
perhatian baik secara fisik maupun psikologis kepada klien.
Keterampilan Attending yaitu keterampilan tampil sebagai pribadi yang utuh dan memberikan perhatian penuh kepada klien sebagai pribadi sebagaimana adanya, agar klien dapat mengembangkan diri, mengekspresikan dan mengeksplorasi dirinya dengan bebas.
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan.
Keterampilan Attending yaitu keterampilan tampil sebagai pribadi yang utuh dan memberikan perhatian penuh kepada klien sebagai pribadi sebagaimana adanya, agar klien dapat mengembangkan diri, mengekspresikan dan mengeksplorasi dirinya dengan bebas.
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan.
Menurut
Carkhuff (dalam Retno dan Eko: 2007) menyebutkan bahwa attending adalah cara
yang menunjukan bagaimana konselor menyiapkan diri, bersikap atau berperilaku,
mendengarkan, memberikan perhatian kepada klien sehingga klien merasa aman,
nyaman, diperhatikan oleh konselor.
Supriyo
dan Mulawarman (2006:19) menjelaskan bahwa attending adalah keterampilan atau teknik
yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian kepada klien agar klien
merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga klien bebas
mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja ynag ada dalam pikiran,
perasaan ataupun tingkah lakunya. Senada dengan hal tersebut, Hariastuti (
2007:27) menjelaskan bahwa attending merupakan kemampuan konselor dalam
menunjukkan perhatian secara penuh kepada klien sehingga klien dapat terlibat
dalam proses konseling.
Definisi rapport
Rapport
yaitu membangun sebuah hubungan dan memulai komunikasi dengan efektif. Dengan
membangun rapport yang baik akan akan tercipta suatu kepercayaan dan
pengertian. Dalam NLP™ (Neuro Linguistic Programming™), rapport sebagai salah
satu 'tool' yang sangat berguna untuk memulai komunikasi dan menjalin hubungan,
terutama dengan orang yang baru kita kenal. Salah satu cara untuk membangun rapport
adalah dengan mengikuti (pacing), matching/mirroring lawan bicara serta leading
melalui fisiologi, kualitas suara, dan bahasa/kata-kata. Dalam membangun
RAPPORT harus adanya intention (maksud) yang baik. Seseorang yang berkomunikasi
dan menjalin hubungan tanpa didasari maksud baik sering kali terdeteksi melalui
fisiologi, suara, dan bahasa yang mencerminkan maksud sebenarnya dalam hati,
walaupun ia berusaha menutupinya. Atau sering kali lawan bicara akan
mengetahuinya melalui intuisinya.
Dengan demikian, rapport yang terbaik selalu dimulai dari intention (maksud) yang baik. Seorang Trainer/Guru/Dosen/Sales/Orangtua/dls harus memiliki intention (maksud) yang baik saat hendak menjumpai Trainee/siswa/mahasiswa/klien/anak atau siapapun. Karena kita bukan hanya berkomunikasi melalui tubuh dan bahasa saja, tetapi juga pada tingkat alam bawah sadar (subconscious communication). Dengan memiliki maksud baik, maka alam bawah sadar lawan bicara dapat menangkap dan mengerti maksud baik tersebut.
Dengan demikian, rapport yang terbaik selalu dimulai dari intention (maksud) yang baik. Seorang Trainer/Guru/Dosen/Sales/Orangtua/dls harus memiliki intention (maksud) yang baik saat hendak menjumpai Trainee/siswa/mahasiswa/klien/anak atau siapapun. Karena kita bukan hanya berkomunikasi melalui tubuh dan bahasa saja, tetapi juga pada tingkat alam bawah sadar (subconscious communication). Dengan memiliki maksud baik, maka alam bawah sadar lawan bicara dapat menangkap dan mengerti maksud baik tersebut.
Definisi empati
Empati (dari Bahasa Yunani εμπάθεια yang bererti
"keseronokan fizikal") ditakrifkan sebagai respons afektif dan
kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain. Empati termasuk
kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpati dan cuba
menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain. Kata empati dalam
bahasa inggris (Empathy) ditemui pada tahun 1909 oleh EB Titchener sebagai
usaha daripada menterjemahkan kata bahasa Jerman
"Einfühlungsvermögen", fenomena baru yang dieksplorasi oleh Theodor
Lipps pada akhir abad 19. Setelah itu, diterjemahkan semula ke dalam Bahasa
Jerman sebagai "Empathie" dan digunakan di sana. Empati merupakan
kemampuan dengan pelbagai definisi yang berbeza yang merangkumi spektrum yang
luas, berkisar pada orang lain yang mencipta keinginan untuk menolong,
mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang
lain rasakan dan fikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain. Empati
merupakan kapasiti untuk mengiktiraf perasaan yang sedang dialami oleh lain yg
dpt melihat atau separa-yg dpt melihat (dalam penulisan fiksyen). Seseorang
mungkin perlu untuk mempunyai jumlah tertentu empati sebelum mereka dapat
merasa belas kasihan. Empati terjadi secara spontan dan semulajadi penalaan ke
dalam fikiran dan perasaan orang lain, apa sahaja ini mungkin .Terdapat dua
elemen utama untuk empati. Yang pertama adalah komponen kognitif: Memahami
perasaan orang lain dan keupayaan untuk mengambil perspektif mereka. unsur
kedua empati adalah komponen afektif. Ini adalah respons yang sesuai pemerhati
emosi kepada keadaan emosi orang lain
Definisi
mendengar aktif
Mendengar aktif adalah mendengar dengan merespon perkataan, maksud dan perasaan lawan bicara. Dengan merespon, perkataan, maksud dan perasaan lawan bicara, maka lawan bicara akan senang sekali, karena perasaannya dapat dilesap sedikit demi sedikit, bisa menjadi lebih ramah dan rasa sayang lebih mendalam. Lawan bicara akan mulai mendengarkan Anda dan menjadi lebih bertanggungjawab. Anda tidak harus menjadi “orang super”. Mendengar aktif lebih efektif digunakan, apabila lawan bicara mempunyai masalah. Mulai dari masalah yang dialami anak-anak, remaja, orang tua sampai masalah di perusahaan. Tujuan mendengar aktif adalah membantu lawan bicara beralih dari masalah yang tampak ke masalah yang mendasar atau masalah yang sesungguhnya, mencegah Anda memberikan pemecahan masalah, membantu lawan bicara memecahkan masalah secara mandiri dan merangsang hubungan yang lebih hangat.
Mendengar
aktif adalah sebuah sikap memperhatikan dan mendengarkan setiap perkataan atau
perbincangan orang lain. Sikap mendengarkan yang terfokus dan selalu memberikan
respon-respon komunikasi non-verbal dan verbal yang sederhana.
Mendengar
aktif adalah mendengarkan dimana anda mengirim balik kepada pembicara apa yang
menurut anda dikatakan dan dirasakan pembicara. Mendengar aktif memungkinkan pendengar
mengecek pemahaman, mengutarakan acceptansi dan merangsang pembicaar untuk
menggali perasaan dan pikirannya. Mendengar aktif adalah menangkap suara dengan
telinga dengan giat dan dinamis
Kesimpulan:
Pada intinya rapport, attending,
empati, dan mendengar aktif memiliki hubungan satu sama lain, ketika sedang
mendengarkan secara aktif maka kita juga harus berempati kepada lawan bicara
kita karena mendengar aktif adalah sebuah sikap memperhatikan dan mendengarkan
setiap perkataan atau perbincangan orang lain, sedangkan empati adalah sebagai
respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain,
rapport sendiri merupakan sebuah hubungan dan memulai komunikasi dengan
efektif, dan attending adalah keterampilan atau teknik yang digunakan konselor
untuk memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina
suasana yang kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan
tentang apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya.
4 komentar:
Tqsm info yang berguna sekali min
Wah makasih ya infonya kakak.. Yg tadinya lupa jadi inget lagi deh hehe
makasih infonya sis
infonya bagus dan sangat edukatif
update terus yaa :D
udah cukup bagus, tapi jangan terlalu ditampilkan di berandanya ya, alangkah baiknya apabila tidak ditaruh di beranda.
Posting Komentar